Adil Ka Talino Bacuramin Ka Saruga Basengat Ka Jubata,, arusss arusss.. Kami Rakyat Kalimantan Barat mohon pemerintah segera mengambil langkah guna menanggulangi bencana kabut asap, tolong kami

Selasa, Mei 24, 2011

SALAK Kalbar Gelar Dialog Publik




Sahabat Lingkungan Kalimantan Barat bersama Walhi Kalbar, Universitas Panca Bhakti Pontianak, serta Sawit Watch menyelenggarakan Dialog Publik Jumat (20/5) pukul 13.00 di Aula Rektorat Universitas Panca Bhakti Pontianak, kegiatan ini bertajuk “Perempuan, Lingkungan dan Perubahan Iklim” yang merupakan rangkaian dari peringatan hari bumi tanggal 20 April 2011 lalu.
Dalam sambutannya ketua panitia mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari peringatan hari bumi yang telah dilaksanakan pada bulan april lalu, selain itu juga melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan transformasi informasi yang berkaitan mengenai kondisi terkini atas kondisi lingkungan dan keberpihakan kebijakan terhadap peran maupun akses kaum perempuan terhadap sumber daya alam beliau juga menambahkan kegiatan tersebut juga bertujuan agar para peserta dapat Melakukan sharing dan transformasi informasi bersama mengenai perkembangan pengelolaan sumber daya alam dan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan (ekologi dan sosial), sebelum kegiatan dialog tersebut dilaksanakan panitia bersama Arkha, Menwa Universitas Panca Bhakti melakukan tanam pohon yang dilaksanakan pada pukul 09.00 pagi, ujar mein odop.
Persoalan yang selama ini timbul akibat kebijakan pembukaan perkebunan secara besar – besaran yang dilakukan oleh para penguasa, hingga rusaknya sumber – sumber kehidupan masyarakat seperti hilangnya lahan pertanian yang dikelola oleh para petani, persoalan yang begitu kompleks tersebut membutuhkan perhatian dari semua pihak tidak hanya dari kalangan Lsm saja tetapi merupakan perhatian dari kita semua, Ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut hadir beberapa narasumber diantaranya Sekretaris tim penggerak PKK Provinsi ibu Hj. Uray Titin H, Maria Goreti anggota DPD RI asal Kalbar, Erni Herkulana Ersinta dari Yayasan Diantama, dan Agusalim Masulili dari Universitas Panca Bhakti Pontianak. Dalam kesempatan tersebut salah satu narasumber yang merupakan anggota DPD RI Dapil Kalbar mengungkapkan bahwa kaum perempuan pada saat ini harus bisa menjadi Promotor dalam penyelamatan lingkungan. Ia menambahkan pula saat ini budaya terhadap peduli akan lingkungan menjadi hilang karena adanya globalisasi serta budaya – budaya yang instan dalam masyarakat, oleh karena itu ia sangat setuju jika kita harus menumbuhkan, mengembangkan dan menghidupkan kembali proses budaya peduli lingkungan mulai dari rumah tangga ujarnya.

Kamis, Maret 03, 2011

GADIS MANIS BAJU PUTIH

Langit yang tak begitu bersahabat membuatku tak ingin lepas dari hangatnya selimut yang menutupi sebagian tubuhku yang mulai membeku karena dinginnya suasana pedesaan yang kala itu sedang berbahagia, sudah lama tak kurasakan suasana pedesaan yang masih asri dan membuat semua orang akan merasa takjub dengan keindahan alam pegunungan yang disuguhkannya sehingga ini membuat perasaan siapa saja akan berdecak kagum melihatnya.
Ditengah keindahan alam yang begitu takjub tersebut ada sesosok wanita berbaju putih dengan kulit yang putih dihiasi wajah yang masih natural serta senyum yang begitu menawan hati membuatku terpesona,terpana akan kehadirannya yang bagiku ini merupakan anugrah yang terindah dalam hidupku karena telah bertemu seorang wanita yang bagi siapa saja yang melihatnya akan merasa iri karena kemolekkan tubuh serta wajah indah yang dimilikinya.
Tuhan betapa bahagianya diriku karena engkau telah memberikan kesempatan kepadaku untuk melihat wajah gadis manis berbaju putih tersebut, semoga suatu saat aku bisa bertemu kembali dengannya dan dapat menjadikannya pendamuping hidupku.